Monday 2 July 2007

MANAJEMEN UANG SEDERHANA (2)

MANAJEMEN UANG SEDERHANA (2)

Bermula dari diskusi tentang desain ESP untuk sumur minyak dengan application engineer dari salah satu vendor ESP di kantor, diskusi ternyata malah bergeser dan diakhiri dengan membahas pengaturan uang. Hubungannya jelas: keduanya sama-sama bertujuan untuk menghasilkan/menambah sumber daya yang telah ada. Yang pertama sumber dayanya berupa minyak, yang kedua sumber dayanya berupa uang, baik dari gaji atau penerimaan lainnya. Umumnya, orang akan menabung untuk membeli barang yang diinginkannya jika belum memiliki uang yang cukup. Menabung akan tidak efektif jika dilakukan secara rutin dengan jumlah uang yang sama tanpa mengetahui apakah uang tersebut akan cukup untuk membeli barang tersebut atau tidak, bisa saja harga barang tersebut naik terus atau malah keinginan kita yang berganti; membeli barang lain yang lebih mahal.

“Begin from the end”, pasti kita sering mendengar ungkapan ini. Menabung untuk membeli barang pun bisa dilakukan sesuai dengan ungkapan diatas. Simple sekali, rasa-rasanya Ibu-ibu rumah tangga pasti lebih jago melakukan hal ini daripada para remaja. Katakanlah kita ingin membeli HP baru (hmm…jangan deh, lebih condong bersifat konsumtif, apalagi kalo HP lama masih bagus) :p , mesin cuci aja kalo gitu (sapa tawu bisa dijadiin modal usaha londy kiloan kecil2an) seharga 7.5 jt, tapi saat ini kita belum punya uang. Yang pertama kita lakukan adalah menentukan target waktu menabung kita, misalnya tiga tahun alias 36 bulan. Kemudian kita kira-kira harga mesin cuci itu tiga tahun lagi, misalnya harganya menjadi 10 juta. Hal terakhir adalah membagi 10 juta tadi dengan lamanya waktu menabung tadi, 36 bulan (10jt/36) = 280.000. Jadi kita harus menabung sebesar 280.000/bulan untuk mendapatkan mesin cuci tersebut selama 3 tahun. Simpel kan :)

Atau kalau kita ingin lebih asyik lagi mengutak-atik jumlah tabungan bulanan kita tadi, kita bisa menggunakan variable inflasi, tingkat bagi hasil bank, dan produk tabungan (instrumen investasi) yang dipakai untuk menabung; pastinya setoran bulanan itu akan lebih kecil lagi . Inget lho, menabung itu tidak harus melulu di bank dalam bentuk tabungan atau depositoJ (menabung=investasi).

Sama seperti diatas tadi, harga mesin cuci saat ini 7.5jt, asumsi saja inflasi 10%/tahun untuk mudahnya, maka harga mesin cuci tiga tahun lagi adalah 10,1 jt, anggap aja 10 juta deh:). Nah perbedaannya terletak disini, jumlah tabungan bulanan kita bukan (10jt/36) lagi, tapi jumlah tabungan bulanan kita ditentukan dimana tempat kita menabung. Menabungnya bisa di bank dalam bentuk tabungan biasa, atau bisa juga melalui reksadana yang pembukaan rekeningnya bisa melalui bank atau sekuritas. Kata koran siy, menabung di bank saat ini tingkat bagi hasilnya berkisar +/- 3-4% per tahun dan bisa dibilang memiliki resiko 0% jumlah uang kita berkurang; menabung di reksadana saat ini bagi hasilnya berkisar 10-30% pertahun, dengan tingkat resiko beragam, tergantung jenis reksadananya. Tapi, bagi hasil reksadana ini merupakan cerminan bagi hasil pada tahun-tahun sebelumnya dan belum tentu bisa dijadikan jaminan pada tahun berikutnya akan memberikan tingkat bagi hasil yang sama. Lagipula bagi hasil ini belum tentu juga akan sama / stabil setipa tahunnya, tingkat bagi hasil itu merupakan rata-rata yang diambil setelah beberapa tahun jalan pada periode-periode sebelumnya.

Misalnya kita menabung dalam reksadana pendapatan tetap, dengan tingkat bagi hasil 20%/tahun* maka jumlah tabungan bulanan kita adalah +/- 200.000 selama 3 tahun. Nah, ternyata jumlah yang musti kita tabung setiap bulan lebih kecil kan. Adapun rumus untuk mencari jumlah tabungan bulanan ini dapat ditemukan di internet, tinggal memasukkan beberapa input saja untuk mengetahui jumlah tabungan bulanan atau dapat ditanyakan via bank penjual reksadana / sekuritas.

Produk yang dipakai untuk menabung tidak hanya terbatas pada tabungan/deposito dan reksadana saja. Masih banyak produk tabungan (instrumen investasi) lainnya yang tersedia, seperti saham, emas, obligasi, bahkan tanah/properti. Setiap produk memiliki karakter yang berbeda dalam hubungannya dengan tingkat bagi hasil dan resiko. Tingkat bagi hasil dan resiko ini akan berkaitan dengan target jumlah uang yang ingin kita peroleh dan lamanya waktu yang diperlukan dalam menabung/investasi. Artikel atau info mengenai produk ini dapat diperoleh melalui media internet, banyak website bank dan sekuritas yang menyediakan keterangan / semacam halaman edukasi mengenai produk tabungan (instrument investasi) ini bagi masyarakat, bahkan ada juga yang menyediakan semacam fasilitas simulasi untuk perencanaan keuangan. Nah, apapun pilihan instrumen investasi kita, yang penting adalah paham dulu thd produk yang akan kita pakai dan tetap disiplin dalam menabung serta terus menambah informasi mengenai perkembangannya.

So lets fun with financial planning